Tantangan berburu LoA dari Universitas di Amerika Serikat

Berburu Letter of Acceptance (LoA) dari universitas-universitas di Amerika Serikat tidaklah mudah. Hanya saja, hal tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Dibutuhkan berbagai persiapan baik fisik dan mental agar kita tidak mudah patah semangat ketika berada di fase tersebut.

Berdasarkan pengalaman saya, terdapat beberapa tantangan yang perlu kita hadapi ketika berburu LoA dari universitas-universitas di Amerika Serikat. Tantangan tersebut berupa, (1) persyaratan tes GRE, (2) biaya pendaftaran yang tidak murah, dan (3) dibutuhkannya track record akademis yang bagus.

 

Persyaratan Tes GRE

Tidak seperti beberapa negara lain yang hanya mensyaratkan hasil tes kemampuan bahasa inggris seperti TOEFL iBT atau IELTS, melamar menjadi mahasiswa S3 di Amerika Serikat mengharuskan kita memiliki hasil tes potensi akademik ala Amerika atau yang biasa disebut dengan Graduate Record Examination (GRE).Tes ini diperlukan untuk mengukur ‘seberapa pintar’ calon mahasiswa jika dibandingkan dengan calon mahasiswa lain yang juga mendaftar pada universitas di Amerika Serikat. Tes ini diperlukan karena sistem penilaian indeks prestasi dan kualitas pendidikan dari pelamar yang berbeda, membuat universitas di Amerika Serikat memerlukan tes yang seragam untuk mengukur indikator diatas. Beberapa program studi mensyaratkan nilai GRE tertentu. Kebanyakan jurusan teknik seperti jurusan saya, Industrial and Systems Engineering, mensyaratkan calon pelamar memiliki nilai GRE bagian kuantitatif lebih dari 160.  Persyaratan ini akan semakin tinggi jika kita ingin mendaftar di kampus top dunia seperti MIT dan Stanford University.

 

Biaya pendaftaran

Hampir semua universitas di Amerika Serikat mengharuskan calon mahasiswa membayar sejumlah dollar sebagai biaya pendaftaran. Pada saat saya mendaftar, biaya pendaftaran berkisar antara $75 hingga $100. Apabila dikonversi ke rupiah, biaya yang diperlukan untuk mendaftar berkisar antara 900ribu rupiah hingga 1,3juta rupiah. Selain biaya di atas, beberapa universitas mengharuskan pelamar mengirim dokumen fisik transkrip asli atau transkrip terlegalisasi. Biaya yang diperlukan untuk mengirim dokumen tersebut sangat bergantung pada kurs rupiah saat itu. Pada saat saya mengirim dokumen-dokumen saya, rerata biaya yang saya keluarkan adalah sekitar 600ribu rupiah.

 

Track Record Akademis

Apabila ingin mendaftar untuk program S3, memiliki track recrord akademis yang bagus merupakan sebuah keharusan. Kebanyakan professor di Amerika Serikat hanya memiliki mahasiswa S3 dalam jumlah yang sedikit. Professor saya sendiri hanya memiliki dua mahasiswa S3 saat ini. Oleh karena itu, ketika mereka melihat aplikasi lamaran kita, mereka akan melihat dengan detail track record akademis kita. Hal ini mereka lakukan karena kita mahasiwa adalah penyambung riset mereka. Keberhasilan dan kegagalan kita adalah keberhasilan dan kegagalan mereka.

 

Tiga tantangan di atas merupakan beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan ketika ingin berburu LoA dari universitas-universitas di Amerika Serikat.

 

Semoga bermanfaat 🙂

 

Columbus,

February 24th, 2017

 

You may also like