Minggu pagi kemarin, saya ngobrol dengan salah satu teman mahasiswa yang bercerita bahwa dia pernah mendapatkan keluhan karena dia memberikan oleh-oleh dari Amerika Serikat yang bukan dibuat di Amerika (Made in USA). Saya pun pernah mengalami hal yang sama. Saat saya pulang sebentar pada winter break 2016, saya membawakan oleh-oleh sebuah coat untuk kakak saya. Namun ketika melihat coat tersebut made in Thailand, kakak saya sedikit protes. Saya pun mencoba meyakinkannya kalau coat tersebut saya beli di Amerika..hehe..
Dewasa ini, sulit menemukan barang fisik (kecuali makanan) yang Made in USA. Kenapa? Salah satunya, Amerika sebagai sebuah negara maju memberikan penghargaan yang tinggi terhadap tenaga kerjanya. Pekerja di level terendah bisa mendapatkan sekitar $9 untuk setiap jam dia bekerja. Bayangkan jika uang tersebut dikonversi ke rupiah. Besaran uang tersebut mungkin setara atau bahkan lebih besar daripada upah yang diterima dalam sehari oleh tenaga kerja di Indonesia.
Atas dasar tingginya upah tenaga kerja tersebut maka biaya produksi barang-barang fisik pun dapat melambung tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat lebih memilih melakukan outsourcing ke negara lain daripada memproduksi barangnya sendiri. Nike, sebuah raksasa sepatu dari Amerika Serikat, tidak memproduksi satupun sepatunya di Amerika Serikat (Brotherton-Bunch, 2015). Mereka lebih memilih memproduksi sepatu di negara lain dengan biaya buruh yang lebih rendah seperti China, Indonesia, dan Vietnam.
Walaupun bukan dibuat di Amerika Serikat, tapi tidak lantas kualitas produk mereka berkurang. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sistem pengendalian kualitas yang bagus. Sehingga kualitas produk yang dibuat di luar Amerika Serikat tetap sama dengan standar dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, anekdot produk Made in China selalu memiliki kualitas yang kurang bagus tidak berlaku di kasus ini.
Kalau sudah tidak memproduksi barang-barang yang mereka jual, lantas apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat? Semakin maju suatu negara, maka semakin tinggi posisi mereka di hierarki bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut masih memegang kendali terhadap beberapa aktivitas kerah putih seperti pengembangan produk, riset pasar, dan promosi. Salah satu contohnya ada di produk-produk Apple. Ketika membeli suatu produk Apple, pasti akan kita temukan tulisan kecil: Designed by Apple in California, Assembled in China. Dari Apple kita bisa belajar bahwa aktifitas kunci dari bisnis mereka bukan lagi memproduksi barang, tapi lebih kepada ber-INOVASI.
Sekian.
Columbus, 30 Januari 2018
Referensi
Brotherton-bunch, E. (2015, May 8). Shoes You Can Believe In: New Balance’s Made in the USA Line. Retrieved January 30, 2018, from http://www.americanmanufacturing.org/blog/entry/shoes-you-can-believe-in-new-balances-made-in-the-usa-line
Sumber Gambar
Sumber gambar “Featured Image”: https://www.envylawn.com/logo-made-in-usa/